Kamis, 13 Oktober 2016

Spesifikasi Dan Review Nikon Coolpix P900

 
Kamu pengen punya kamera yang bentuknya seperti kamera dslr tapi dimensinya lebih kecil lagi? Kalau seumpama iya, maka jenis kamera prosumer adalah kamera yang tepat buat kamu.
Yap, kamera prosumer merupakan kamera digital yang mempunyai bentuk seperti kamera dslr, namun ukurannya lebih kecil lagi. Tetapi, kamera jenis ini tidak bisa diganti lensanya, berbeda dengan kamera prosumer yang lensanya bisa diganti-ganti.

Nah, kalau kamu tertarik untuk membeli kamera prosumer, mungkin kamu bisa melirik kamera prosumer buatan Nikon yang satu ini, yaitu Nikon Coolpix P900.

Desain kamera ini hampir sama seperti kamera dsrl, lengkap dengan beberapa tombol pengaturan seperti yang ada pada kamera dslr. Secara dimensi, Nikon Coolpix P900 berukuran 139.5 x 103.2 x 137.4 mm. Sementara untuk beratnya sendiri mencapai 899 gram. Nikon Coolpix P900 juga sudah dilengkapi dengan layar berukuran 3 inch.

Kamera Nikon P900 tergolong kamera prosumer atau disebut juga superzoom karena kemampuannya untuk zoom yang sangat jauh. Kamera ini bentuknya seperti kamera DSLR, tapi bedanya lensa kamera ini tidak bisa diganti-ganti seperti kamera DSLR. Perbedaan lainnya yaitu kamera ini memiliki ukuran image sensor yang relatif kecil, yaitu 1/2.3 inci, setara dengan sebagian besar kamera compact yang harganya dibawah 3 juta atau sebagian smartphone high-end.

Maka itu kualitas gambarnya masih tidak sebaik kamera DSLR/mirrorless, tapi diatas kamera saku dan smartphone pada umumnya karena kualitas lensanya dilengkapi dengan elemen ED (extra dispersion) dan arsitektur image sensor-nya mengunakan teknologi BSI (back-lit sensor image) sehingga kualitas gambarnya sedikit lebih baik di kondisi cahaya yang gelap.

Pertanyaan selanjutnya adalah, kamera semacam ini buat apa? Fotografer yang baik akan mengoptimalkan kekuatan kamera ini, yaitu di lensa zoomnya yang mampu men-zoom luar biasa jauh. Fotografer bisa memanfaatkan lensa zoom yang ekuivalennya sampai 2000mm untuk foto candid, foto detail arsitektur kota, foto benda langit yang jauh seperti matahari dan bulan, dan satwa liar.

Kelemahan utama kamera ini adalah kinerja/kecepatannya, misalnya perlu lima detik untuk zoom dari sudut pandang besar 24mm sampai 2000mm, dan ada jeda shutter (shutter lag) sehingga tidak begitu cocok untuk foto aksi yang sangat cepat, kecuali fotografer mengantisipasi dengan baik dan mengunakan fungsi foto berturut-turut (continuous shooting).

Kelemahan lainnya yaitu saat di zoom ke jarak fokus ekuivalen 1500-2000mm, kualitas gambar akan menurun (kurang kontras dan tajam). Selain itu, karena image sensor yang kecil, detail foto tidak sebaik gambar tangkapan kamera DSLR/mirrorless yang sensornya lebih besar. Di ISO 400, banyak detail yang hilang atau noise sudah terlihat cukup banyak saat di perhatikan dengan seksama (zoom 100%).

Ada juga kelemahan di mekanisme shutter speed saat mengunakan ISO tinggi. Di ISO 100, pilihan shutter speed mencapai 15 detik, tapi di ISO 200 menjadi 8 detik, ISO 400 menjadi 4 detik dan di ISO 3200 dan 6400 hanya 1/2 detik. Sehingga menyulitkan saat ingin memotret di kondisi cahaya gelap seperti night photography kecuali kondisi lingkungan cukup terang. Misalnya banyak lampu-lampu jalan atau gedung.

Kesimpulannya, kamera ini cukup menggegerkan dunia kamera prosumer karena sampai saat ini belum ada kamera yang memiliki zoom sepanjang ini (saingan terdekat 1365mm) Tapi kamera ini tentunya bukan kamera yang fleksibel untuk setiap suasana/kondisi pencahayaan, karena image sensor yang digunakan cukup kecil dan juga kinerjanya tidak secepat yang diharapkan. Menurut saya, kamera Nikon P900 cocok untuk foto-foto subjek yang tidak bergerak dan dikomposisikan dengan hati-hati. Karena zoomnya sangat besar, kualitas gambar terbaik akan didapatkan oleh fotografer yang disiplin dalam mengunakan tripod.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar