Rabu, 24 Agustus 2016

Spesifikasi Dan Review Olympus E-PL6

 
Lini kamera PEN Lite (EPL) dirancang untuk foto sehari-hari. Desainnya ringkas tapi dari bahan logam sehingga terkesan padat dan kokoh. Seperti kamera PEN lainnya, kecuali PEN F, E-PL6 tidak memiliki jendela bidik optik, dan tidak ada pilihan jendela bidik opsional seperti PEN E-P5. E-PL6 ini tidak banyak berbeda dengan pendahulunya E-PL5 dan penerusnya E-PL7 yaitu mengunakan sensor micro four thirds 16 MP dan stabilizer 3 Axis di dalam body kamera.

Kamera ini memiliki image sensor four thirds (aspek rasio 4 banding 3) dan beresolusi 16 MP. Sensor ini kurang lebih sama dengan Olympus EPL-5 dan OMD EM5 yang diluncurkan pertama kali bulan Februari 2012 yang lalu. Meski sudah berusia 4 tahun lebih, kualitas gambar yang dihasilkan cukup baik.

Perbedaan utamanya yaitu di tampilan luar/desain, dan peningkatan hardware dan software seperti layar LCD yang lebih detil, adanya penanda posisi horizon/vertikal kamera. kamera ini mungkin sudah sulit didapatkan baru-nya, karena yang tersedia saat ini adalah Olympus E-PL7 yang secara fisik dan spesifikasi banyak kesamaannya.

Secara desain, saya pikir layar LCD-nya memakan tempat terlalu besar, sehingga ruang untuk tombol-tombol disebelah kanan menjadi kecil. Apalagi tampilan gambar rasionya hanya 4:3, jadi bagian kiri dan kanan layar LCD menjadi agak gelap.

Hal yang kedua saya dapati kurang menyenangkan adalah untuk mengatur setting bukaan, shutter speed dan exposure compensation harus mengunakan tombol atas bawah karena tidak ada roda kendali / dial, sehingga agak sedikit lambat jika ingin ganti-ganti setting. Lain halnya dengan kamera kelas yang lebih atas seperti PEN EP5, PEN F dan OM-D yang rata-rata memiliki dua roda kendali.
Body kamera EPL6 ini terlihat kecil tapi saat memegangnya kerasa sedikit berat (325 gram termasuk baterai) karena casingnya terbuat dari logam. Menurut saya ini sesuatu yang plus, karena bagian internal kamera akan lebih terjaga dengan casing yang kokoh.

Selanjutnya saya mendapati layar LCD-nya mendominasi sebagian besar area di belakang kamera. Layar ini bisa ditekuk keatas 90 derajat dan kebawah 45 derajat, memudahkan untuk komposisi di angle yang sulit. Tapi layar ini tidak bisa ditekuk ke depan untuk selfie (EP-L7 baru bisa).
Lensa yang dipaketkan adalah lensa kit 14-42mm f/3.5-5.6 II R MSC yang bisa collapsible menjadi lebih pendek saat tidak digunakan. Tapi lensa ini bukan satu-satunya, banyak lensa lain dari Olympus, Panasonic dan lainnya yang tergabung di dalam konsorsium four thirds.

 

Built in stabilization 3 axis cukup membantu saat memotret ditempat gelap, tapi kualitasnya dibawah sistem 5 axis. Dalam pengujian saya, saya dapat memotret dengan cukup sukses di shutter speed 1/8 detik dengan lensa berjarak fokus 15mm (ekuivalen 30mm di fullframe), atau sekitar 2 stop. Jika mengunakan lensa telefoto, mungkin bisa dapat 3 stop.

Kualitas gambar kamera 16 MP. Untuk tingkat noise, saya hanya berani antara ISO 200-1600. Di atas itu, detail banyak yang hilang.

Meski ada beberapa hal yang saya tidak sukai, seri Olympus EPL, terutama EPL 6 merupakan kamera yang ringkas, simple dan cukup enak untuk digunakan. EPL 6 ini ditujukan kepada masyarakat awam yang menginginkan kualitas foto diatas kamera pocket atau handphone tapi tidak ingin pengaturan yang ribet. Kebanyakan pengguna kamera ini mungkin memarkirkan kamera ke mode Auto, sehingga beberapa hal yang saya keluhkan seperti tidak ada roda dial untuk mengganti bukaan lensa/aperture mungkin tidak relevan. Saat ini, EPL6 yang bekas sudah cukup murah, sehingga tidak terlalu memberatkan ditengah ekonomi yang sedang melesu.

Kelebihan Olympus E-PL 6
  • Bahan kamera dari logam, terasa kokoh dan berkualitas
  • Desain (terutama yang hitam) terlihat menarik.
  • Bentuk kamera ringkas dan compact, berikut lensa-lensanya juga kecil
  • Autofokus relatif cepat untuk subjek yang tidak bergerak
  • Touchscreen memudahkan untuk memilih area fokus dan review foto

Kelemahan Olympus E-PL 6
  • Tombol dibagian belakang kamera agak kecil karena layar boros tempat
  • Kualitas gambar di ISO tinggi (1600+) agak kurang tajam/detil
  • Mengganti setting aperture dan shutter speed harus mengunakan tombol atas bawah
  • Tidak ada built-in Wifi, perlu aksesoris Penpal (bluetooth) untuk transfer foto
  • Layar LCD tidak bisa ditekuk ke atas / ke bawah sepenuhnya untuk selfie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar